Kamis, 30 Juni 2011

Kenapa masuk planologi undip

Sebenernya ga kepikiran sama sekali buat kuliah di undip, apalagi planologi.. awalnya saya lebih tertarik untuk kuliah psikologi atau ilmu kesehatan masyarakat di universitas udayana, yang merupakan universitas terbaik di daerah saya, bali
Karena disuru mama, saya pun daftar di undip dan untungnya diterima hahaa ga sia-sia perjuangan jauh-jauh dari bali ke semarang cuma buat tes UM 1. Tapi hal ini juga yang bikin saya dilema karena ternyata saya juga diterima di jurusan psikologi universitas udayana
Sialnya saat diterima undip saya langsung buru-buru bayar uang registrasi tanpa menunggu pengumuman universitas udayana
Sebenarnya hati saya lebih memilih psikologi udayana ketimbang planologi undip, tapi apa mau dikata.. nasi sudah jadi gule (loh?) akhirnya saya kuliah di planologi undip
Awalnya terasa berat kuliah disini, tugas yang numpuk baik dari dosen maupun tugas ospek (re:prosesi) sempat membuat saya frustasi, saat itu juga saya belum terbiasa dengan sistem perkuliahan, ditambah lagi dengan kenyataan saya satu-satunya mahasiswa dari bali di angkatan saya ckckck..
Tapi pada akhirnya mentari pun menyinari hari yang gelap hahah saya mulai terbiasa dengan suasana kampus dan kuliah, disini juga saya mendapat banyak teman dari berbagai daerah yang membuat saya merasa tidak sendiri lagi..
Dan akhirnya saya pun menjalani hari-hari disini penuh tawa dan ceria hahahha

Kesan selama kuliah plano

              Yang paling menyenangkan adalah saat bikin peta hahah ya namanya jg anak plano, kalo ga suka peta mending cari jurusan lain (donny:2011) Tugasnya memang berat, tapi kebersamaan yang sangat kental disini sedikit membuatnya ringan (apalagi kalo ada yg ngerjain tugas kita) hehe

Tema tugas besar

          Tema yang kelompok kami ambil adalah bencana alam (paling beda sendiri dikelas) lebih khususnya bencana alam banjir, kami mengambil tema tersebut karena sangat tertarik dengan banjir yang selalu terjadi di kota besar, salah satunya semarang
          Disini kelompok kami menekankan behwa menjaga lingkungan itu sangat penting, selain untuk menghindari bencana banjir juga memperindah suasana dan pemandangan.

Kontribusi dalam tugas besar

               Dalam tugas besar ini saya menjadi ketua kelompok, untungnya anggota kelompok saya adalah orang-orang yang dapat diandalkan jadi kerjaan saya ga terlalu berat hehee
              Saya kebagian bikin banner, gampang sih bikin banner, tapi susah bgt d acc nya.. setelah tiga kali revisi akhirnya banner saya di acc oleh pak mardwi dan saat presentasi ternyta banner saya menjadi yang terfavorit menurut teman-teman sekelas alhamdulilah.. 

banner kami yang di acc >.<

Senin, 27 Juni 2011

Tentang Banjir

Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia. Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia.

Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir, terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.
Banjir dapat berarti peremajaan kembali daerah-daerah persawahan. Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang baru dari pegunungan atau perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir ini, daerah persawahan mengalami penyuburan kembali secara alamiah. Dalam skala yang lebih besar, banjir-banjir itu membentuk delta di muara-muara sungai, dan mengalirkan muatan sedimen ke laut yang akhirnya menjadi lapisan-lapisan batuan sedimen. Dari delta-delta dan lapisan-lapisan batuan itu manusia mendapatkan berbagai hal untuk kehidupannya. Sebaga contoh, minyak bumi banyak kita dapatkan dari endapan delta.
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang mendatangi banjir. Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah sehingga tidak mengetahui daerah
tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-lembah sungai. Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air. Selain itu, kita juga harus memahami karakteristik banjir. Ada banjir tahunan, 5 tahunan, 10 tahunan, 25 tahunan, 50 tahunan dan seterusnya. Pengenalan karakter ulangan itu hanya dapat dilakukan dengan pengamatan yang panjang dan studi yang luas. Banjir akibat kesalahan manusia setidaknya disebabkan oleh dua hal; pengelolaan daerah hulu sungai yang buruk, dan pengelolaan drainase yang buruk. Dalam siklus hidrologi, daerah hulu sebenarnya adalah daerah resapan air. Pengelolaan daerah hulu yang buruk menyebabkan air banyak mengalir sebagai air permukaan yang dapat menyebabkan banjir. Pengelolaan drainase yang buruh terjadi berkaitan dengan pengembangan daerah pemukiman atau aktivitas lainnya. Akibat buruknya drainase, air permukaan tidak dapat mengalir dengan baik sehingga menggenang menjadi banjir.

Minggu, 12 Juni 2011

Tugas tulisan (pak mardwi)

TUGAS
MEMBUAT TULISAN
MATA KULIAH TEKNOLOGI KOMUNIKASI



Oleh :
DONNY CIPTA UTAMA
21040110120048






JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011


DEMOGRAFI

       Lengkap dan akuratnya data kependudukan yang tersedia akan memudahkan rencana pembangunan dan menjadikan rencana tersebut tepat sasaran dalam implemantasinya ke depan. Karena dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peranan penting. Sebagai contoh, dalam perencanaan pembangunan pendidikan, diperlukan data mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah. Kantor badan koordinasi keluarga berencana membutuhkan data jumlah pasangan usia subur, dan para pekerja dalam bidang kesehatan masyarakat memerlukan informasi tentang tinggi rendahnya angka kematian dan angka morbiditas penduduk. Masih banyak lagi contoh-contoh lain dimana data kependudukan sangat dibutuhkan.
       Disinilah diperlukannya wawasan tentang ilmu kependudukan agar dapat merencanakan suatu pembangunan yang efisien dan tepat sasaran. Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suatu daerah atau negara maka kita perlu mendalami kajian demografi. Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah, struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran,, dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah dan perubahan tersebut disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian, migrasi, dan mobilitas sosial.
       Demografi tidak mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi penduduk sebagai suatu kumpulan. Jadi yang dimaksud penduduk disini adalah sekelompok orang yang bertempat tinggal, menetap, atau melakukan kegiatan sehari-harinya di suatu wilayah.


Sabtu, 11 Juni 2011

tugas poster (pak mardwi)


tema : lingkungan
software :photoshop, photoscape

tugas presentasi (bu nurini)



BENCANA ALAM TSUNAMI
MATA KULIAH TEKNOLOGI KOMUNIKASI


Oleh :
DONNY CIPTA UTAMA
21040110120048





JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
A.      Pengertian
Berbagai daerah di Indonesia merupakan titik rawan bencana alam, terutama bencana gempa bumi, tsunami, banjir, dan letusan gunung berapi.
Tsunami, sebuah istilah yang beberapa saat lalu di Indonesia menjadi sebuah momok yang sangat menakutkan saat terjadinya Tsunami dahsyat di Aceh 26 Desember 2004 jam 7.58 minggu pagi. Kejadian yang sangat mengguncang dunia, karena terjadi hampir di pesisir Asia, mulai sumatera, Thailand, India, Srilangka, Malaysia, Singapura bahkan sampai Afrika. Tsunami tersebut diawali oleh sebuah gempa berkekuatan 9.3 Scala Richter dan merupakan gempa bumi terbesar dalam 40 tahun sejarah gempa bumi di wilayah Asia.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang secara harfiah berarti ombak besar di pelabuhan”, Tsunami sendiri bisa juga disebut sebagai sebuah gelombang besar yang tercipta akibat adanya gempa bumi dan tumbukan lempeng yang terjadi di dasar lautan.
Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi. Tsunami memang identik dengan gempa yang terjadi di dasar laut, bukan di daratan. Gelombang ombak yang ditimbulkan memiliki kecepatan 600 mil per jam (hampir 1.000 km per jam) atau sama dengan kecepatan rata-rata pesawat udara. Tinggi gelombang bisa mencapai 6 sampai 14 meter untuk ukuran rata-rata, tapi bisa juga mencapai 30 meter. Gelombang tsunami bisa menghantam daratan selama 5 sampai 30 menit.

B.      Proses terjadinya tsunami
Indonesia berada pada zona subduksi antara lempeng Asia Tenggara dengan Samudera Hindia. Indonesia juga dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Sewaktu-waktu jika lempeng ini bergeser atau patah maka akan menimbulkan gempa bumi. Selanjutnya jika terjadi tumbukan antar lempeng tektonik dapat menghasilkan tsunami.
Tsunami merupakan suatu proses setelah terjadi gempa bumi tektonik. Tsunami tidak akan terjadi apabila gempa bumi tidak terjadi pula. Itu pun terjadi apabila gempa bumi itu bersumber dari patahan lempeng bumi di dasar laut. Akibatnya, air laut naik yang mengakibatkan gelombang besar meluap ke daratan. Karena besar dan dahsyatnya luapan air laut, apa saja yang dilewatinya akan tersapu habis. Kecuali bangunan dan pohon yang kokoh, tidak satu pun yang tersisa dari sapuan gelombang besar itu.

C.      Akibat Tsunami
1.      Kerusakan bangunan
2.      Kerusakan lahan pertanian dan perkebunan
3.      Perekonomian terhambat
4.      Kerusakan situs bersejarah dan situs penting lainnya
5.      Daerah yang terkena menjadi terisolasi
6.      Munculnya berbagai penyakit
7.      Dll

D.     Tips Menghadapi Tsunami
1.      Jika anda berada di pantai dan secara mendadak melihat air laut yang surut melebihi dari biasanya, segeralah lari ke tempat yang lebih tinggi.
2.      Jika anda berada di pantai dan dari kejauhan tampak garis memanjang kehitaman tinggi, itu adalah gelombang yang sangat tinggi. Segeralah lari ke tempat yang lebih tinggi.
3.      Panjatlah pohon yang cukup tinggi dan kuat, serta berpeganglah kuat-kuat pada batang pohon tersebut.
4.      Jika anda berada di rumah tingkat, segeralah naik ke lantai (tingkat) yang lebih tinggi.



Sumber :
http://www.gudangmateri.com. 2011. “Proses Terjadinya Tsunami.” Diunduh Kamis, 31 Maret 2011 pukul 15.35.
http://www.g-excess.com. 2008. ”Pengertian dan Arti dari Tsunami.” Diunduh Kamis, 31 Maret 2011 pukul 15.46.
http://pendidikan.anekanews.com. 2011. “Artikel Tentang Gelombang Tsunami.” Diunduh Kamis, 31 Maret 2011 pukul 16.00.